MENTAWAI
"Namun sayangnya buoy (alat pendeteksi) itu milik Jerman, jadi data yang diperoleh tidak langsung ke BMKG, namun ke Jerman terlebih dahulu," ujar Sutopo Purwonugroho, Direktur Pengurangan Resiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di kantornya, Jalan Djuanda, Jakarta, Jakarta (1/11).
Jadi, pemerintah tidak bisa menindaklanjuti warning itu ke masyarakat.
Lagipula jarak antara data yang didapat dengan terjadinya tsunami cukup cepat, sehingga meskipun ada alat milik Indonesia disana, tsunami tidak bisa terhindarakan lagi.
Sutopo menambahkan, selain tidak tersedianya alat, kendala lain yang terjadi di lapangan adalah terbatasnya prasarana komunikasi di daerah tersebut. [arp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar