Jumat, 07 Januari 2011

Awas, Telur Tercemar Dioxin

TEMPO/Dinul Mubarok



TEMPO Interaktif, Brussels - Ribuan telur dari peternakan-peternakan Jerman, yang terkena peringatan atas kontaminasi dioxin dalam tubuh hewan ternak, telah memasuki Inggris dalam produk olahan yang ditujukan bagi makanan manusia. Hal ini dikemukakan oleh pejabat eksekutif Uni Eropa, Kamis lalu.

Pemerintah Jerman menyatakan pekan ini bahwa lebih dari 3.000 ton pakan ternak tercemar dioxin yang sangat beracun--yang disalurkan ke peternakan unggas dan babi, serta telur-telur dari sejumlah peternakan sudah diekspor ke Belanda untuk diproses.

Menurut Kementerian Pertanian Jerman, Kamis lalu, secara pre-emptive operasional sekitar 4.700 peternakan di seantero Jerman telah ditutup sementara, kebanyakan dari Negara Bagian Lower Saxony, setelah menunjukkan menghasilkan telur yang mungkin terkontaminasi dioxin, bahan kimia beracun. Penutupan itu berlangsung hingga terbukti produk-produk itu tidak mengundang bahaya kontaminasi apa pun.

"Telur-telur itu diolah dan kemudian diekspor ke Inggris Raya, yang sebanyak 14 ton produk pasteurisasi untuk dikonsumsi," ujar juru bicara Komisi Kesehatan Uni Eropa, Frederic Vincent, dalam briefing pers di Brussels. "Apakah itu kemudian menjadi (bahan) mayones, kue-kue kering, saya tidak tahu. Maka kita mungkin melihat soal ini dengan pemerintah Inggris dan apakah yang sudah dilakukan dengan telur-telur tersebut."

Vincent menjelaskan, tes-tes laboratorium atas telur-telur lain yang dihasilkan oleh peternakan di Jerman, yang terkena dampak, ditemukan mengandung hingga lima kali lipat dari batas yang diizinkan Uni Eropa untuk dioxin. "Namun tingkat yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia. Anda harus banyak makan telur, atau produk-produk olahan dari telur-telur itu, agar benar-benar menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia," ujarnya.

Dioxin adalah racun yang terbentuk oleh pembakaran limbah dan proses industrial lain serta telah menunjukkan kontribusi meningkatkan angka kanker dan berdampak atas wanita hamil.

Asal-muasal pakan ternak yang terkontaminasi itu terjejak pada sebuah penyalur minyak untuk produksi pakan ternak di negara bagian Jerman utara, Schleswig-Holstein, wilayah di mana minyak-minyak industrial itu digunakan dalam biofuel yang disalurkan untuk pakan ternak.

Vincent menambahkan, para pejabat Jerman akan diberi arahan oleh kolega Uni Eropa-nya di Brussels pekan depan untuk status kontaminasi, tapi insiden tersebut dapat mendorong peraturan baru Uni Eropa menghindari percampuran minyak industrial dan pakan hewan selama proses manufakturnya.

Koresponden Al-Jazeera, Paul Brennan di London, mengatakan telah diberi tahu cara makanan diproses dan fakta bahwa telur-telur yang diduga tercemar akan dicampur dengan telur-telur yang tidak tercemar, sehingga risiko kepada publik sebenarnya diyakini bakal agak lemah.

Reuters | BBC | Al Jazeera | dwi arjanto


JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR ANDA.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fashion & Shopping (Luxury) - TOP.ORG