Makassar, Rumah Sakit Umum (RSU) Sayang Rakyat Makassar semakin melengkapi fasilitasnya. Selain menerima pasien rawat jalan dan rawat inap, rumah sakit gratis ini sekarang sudah punya ruang operasi. Ruang operasi besar ini dinamani dengan nama ibu Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih.
Begitu memasuki ruang operasi besar ini akan terlihat tulisan di tembok 'Kamar Operasi dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH'. Ruang operasi berwarna krem dengan lantai warna kuning ini terdiri dari 5 kamar operasi.
"Nama ruang operasi ini sebagai apresiasi perhatian ibu Menkes terhadap pelayanan kesehatan di Sulsel," kata Dr H Rachmat Latief, SpPD,MKes, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Jumat (7/1/2011).
Semua operasi kecil bisa dilakukan di ruang operasi ini. Jenis operasi minor seperti persalinan, bedah mata, THT dan operasi minor lainnya bisa dilakukan.
Ruang operasi kamar besar (OKB) ini secara khusus diresmikan oleh Menteri Kesehatan. Rencananya seluruh bangunan rumah sakit yang beralamat di Jalan Pahlawan No. 1000 Bulurokeng Biringkaraya Makassar ini akan diresmikan (grand launching) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam 2 bulan ke depan.
"Saya harap dengan dibuka dan diresmikannya gedung OKB ini, mutu pelayanan RS Sayang Rakyat akan semakin baik," ujar Menkes dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, saat meresmikan Gedung OKB RSU Sayang Rakyat di Makassar, Jumat (7/1/2011).
RSU Sayang Rakyat merupakan rumah sakit rujukan untuk kelas 3. Jadi siapapun yang butuh kesehatan baik dia miskin atau tidak miskin bisa datang ke sini dengan pelayan kelas 3 tanpa ada perbedaan kelas.
RSU Sayang Rakyat awalnya adalah sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB). Tapi bangunan tersebut kini direnovasi untuk dibangun rumah sakit dengan luas hampir 5,64 hektar.
Saat ini sudah ada 22 dokter yang terdiri dari dokter umum dan spesialis, serta ada 10 poli spesialis. Kita juga bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin.
Rumah sakit ini sejak 15 Maret 2010 sudah menerima rawat jalan, sedangkan untuk rawat inap mulai 1 Juli 2010. "Hari ini akan diresmikan ruang operasi kamar besar dengan 5 theater, jadi bisa langsung 5 operasi sekaligus," lanjut Menkes.
Menkes mengatakan dengan berdirinya RSU Sayang Rakyat ini menunjukkan adanya perhatian pemerintah daerah Sulawesi Selatan untuk dapat meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.
"Saya juga mengharapkan, keberadaan rumah sakit ini bisa menjadi contoh dan diikuti oleh pemerintah daerah lain," harap Menkes.
RSU Sayang Rakyat memang khusus diperuntukkan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Makassar dengan pelayanan standar.
"Saya tidak suka menyebutnya gratis, karena sebenarnya ada yang bayar, yaitu pemerintah daerah," kata Menkes.
Menkes juga mengingatkan agar dokter, perawat dan semua staf di rumah sakit mau memberikan pelayanan dari hati.
"Jadi berikan pasien pelayanan dengan empati, toleransi dan ketersediaan berkomunikasi dengan pasien dan keluarga pasien," lanjut Menkes.
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, seseorang harus ada indikasi mengenai penyakit tertentu atau berdasarkan rujukan. Saat ini keluhan yang paling banyak adalah sekitar kecelakaan dan juga penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Diperkirakan rumah sakit ini bisa beroperasi secara maksimal di awal tahun 2011. Sedangkan untuk akses mencapai rumah sakit ini nantinya akan disediakan shuttle bus yang lewat setiap 30 menit sekali agar masyarakat tidak perlu menggunakan ojek.
Saat ini sudah ada 204 tempat tidur, dan tahap dua diharapkan mencapai 500 kamar tidur dan pada 2 tahun ke depan ditargetkan ada 1000 tempat tidur.
Begitu memasuki ruang operasi besar ini akan terlihat tulisan di tembok 'Kamar Operasi dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH'. Ruang operasi berwarna krem dengan lantai warna kuning ini terdiri dari 5 kamar operasi.
"Nama ruang operasi ini sebagai apresiasi perhatian ibu Menkes terhadap pelayanan kesehatan di Sulsel," kata Dr H Rachmat Latief, SpPD,MKes, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Jumat (7/1/2011).
Semua operasi kecil bisa dilakukan di ruang operasi ini. Jenis operasi minor seperti persalinan, bedah mata, THT dan operasi minor lainnya bisa dilakukan.
Ruang operasi kamar besar (OKB) ini secara khusus diresmikan oleh Menteri Kesehatan. Rencananya seluruh bangunan rumah sakit yang beralamat di Jalan Pahlawan No. 1000 Bulurokeng Biringkaraya Makassar ini akan diresmikan (grand launching) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam 2 bulan ke depan.
"Saya harap dengan dibuka dan diresmikannya gedung OKB ini, mutu pelayanan RS Sayang Rakyat akan semakin baik," ujar Menkes dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, saat meresmikan Gedung OKB RSU Sayang Rakyat di Makassar, Jumat (7/1/2011).
RSU Sayang Rakyat merupakan rumah sakit rujukan untuk kelas 3. Jadi siapapun yang butuh kesehatan baik dia miskin atau tidak miskin bisa datang ke sini dengan pelayan kelas 3 tanpa ada perbedaan kelas.
RSU Sayang Rakyat awalnya adalah sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB). Tapi bangunan tersebut kini direnovasi untuk dibangun rumah sakit dengan luas hampir 5,64 hektar.
Saat ini sudah ada 22 dokter yang terdiri dari dokter umum dan spesialis, serta ada 10 poli spesialis. Kita juga bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin.
Rumah sakit ini sejak 15 Maret 2010 sudah menerima rawat jalan, sedangkan untuk rawat inap mulai 1 Juli 2010. "Hari ini akan diresmikan ruang operasi kamar besar dengan 5 theater, jadi bisa langsung 5 operasi sekaligus," lanjut Menkes.
Menkes mengatakan dengan berdirinya RSU Sayang Rakyat ini menunjukkan adanya perhatian pemerintah daerah Sulawesi Selatan untuk dapat meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.
"Saya juga mengharapkan, keberadaan rumah sakit ini bisa menjadi contoh dan diikuti oleh pemerintah daerah lain," harap Menkes.
RSU Sayang Rakyat memang khusus diperuntukkan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Makassar dengan pelayanan standar.
"Saya tidak suka menyebutnya gratis, karena sebenarnya ada yang bayar, yaitu pemerintah daerah," kata Menkes.
Menkes juga mengingatkan agar dokter, perawat dan semua staf di rumah sakit mau memberikan pelayanan dari hati.
"Jadi berikan pasien pelayanan dengan empati, toleransi dan ketersediaan berkomunikasi dengan pasien dan keluarga pasien," lanjut Menkes.
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, seseorang harus ada indikasi mengenai penyakit tertentu atau berdasarkan rujukan. Saat ini keluhan yang paling banyak adalah sekitar kecelakaan dan juga penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Diperkirakan rumah sakit ini bisa beroperasi secara maksimal di awal tahun 2011. Sedangkan untuk akses mencapai rumah sakit ini nantinya akan disediakan shuttle bus yang lewat setiap 30 menit sekali agar masyarakat tidak perlu menggunakan ojek.
Saat ini sudah ada 204 tempat tidur, dan tahap dua diharapkan mencapai 500 kamar tidur dan pada 2 tahun ke depan ditargetkan ada 1000 tempat tidur.
SOURCE:::::::::::::::::::::::::::::::::::::Merry Wahyuningsih - detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar