PUTRICANDRAMIDI - Bau gaib tidak bisa dilepaskan dari “lingkaran UFO” di Dusun Jogomangsan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DIY. Salah satu pemilik sawah yang ketempatan linkaran simetris itu, Ngadiran, sempat melihat penampakan aneh di malam kejadian.
UFO di Sleman. Hari Sabtu Malam, Pemilik Sawah Lihat Penampakan Macan
Fenomena Aneh | UFO | Crop Circle | Kisah Kisah Mistis Beredar akibat Jejak Misterius UFO di Sleman
“Saat kejadian hari Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB, saya lihat seperti ada penampakan macan,” ujar Ngadiran pada detikcom di TKP, Senin (24/1/2011).
Esok paginya, Ngadiran yang bertempat tinggal di dekat sawahnya, lalu menengok sawahnya seperti biasanya. Alangkah kagetnya karena sawahnya beserta sawah di sekitarnya sebagian padinya rebah dan bila dilihat dari atas bukit, membentuk lingkaran unik yang cukup rapi. Hebohlah warga sekitar.
Menurut pantauan detikcom, posisi padi yang rebah berputar ke arah kanan. Padi yang masih berdiri setinggi sekitar 60-70 cm, sedangkan yang rebah setinggi sekitar 50 cm.
Ngadiran khawatir sawahnya rusak akibat warga berdatangan untuk menonton. Akibatnya, dia bersama rekan-rekannya yang lain hari Minggu kemarin memasang tulisan larangan memasuki sawah dengan kertas dan spidol hitam. Tulisan itu diletakkan di sekitar pematang sawah. Tali rafia di sekitar “lingkaran UFO” juga dipasang.
Ngadiran pagi ini juga menjenguk sawahnya, lebih pada menjaga agar lahan padinya yang tengah “hamil tua” tidak dimasuki warga. Sementara, ratusan warga masih setia menyaksikan dari bukit Gunung Suru. (nrl/nrl)
sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/01/24/091628/1552835/10/hari-sabtu-malam-pemilik-sawah-lihat-penampakan-macan
Fenomena Aneh | UFO | Crop Circle | Kisah Kisah Mistis Beredar akibat Jejak Misterius UFO di Sleman
“Jejak UFO” di Yogya, Pemilik Sawah Mimpi Sapinya Sekarat
Jumadi (65), salah satu pemilik sawah yang tanaman padinya ambruk membentuk pola aneh crop circle, mengaku pada malam sebelumnya mimpi sapinya sekarat. Ia sama sekali tak menyangka mimpinya itu dihubung-hubungkan dengan kejadian misterius yang kini dialaminya.
“Tadi pagi saya diberitahu tetangga kalau padi di sawah saya ambruk, tapi ambruknya rapi,” kata Jumadi saat ditemui di rumahnya di Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Minggu (23/1/2011). “Mungkin mimpi tadi malam itu pertandanya,” ujar Jumadi terkekeh.
Jumadi akan membiarkan pola lingkaran yang ada di sawahnya untuk kenang-kenangan. “Biar jadi tontonan orang, Mas. Mungkin kejadian ini tidak akan terulang di lain hari,” imbuhnya.
Ambruknya padi yang membentuk pola lingkaran ini menimpa sawah milik lima orang warga Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, yaitu Daldiri, Joyo Satiman, Jumadi, Jumilan, dan Mardi Raharjo.
Sawah Jumadi adalah yang paling luas terkena fenomena ambruknya padi berpola lingkaran. “Sawah kami yang rusak sekitar dua blabak. Kalau dihitung kerugiannya Rp 750.000,” ucap Sudilah (60), istri Jumadi. (Tribun Jogja/Hendi Kurniawan)
sumber : http://regional.kompas.com/read/2011/01/24/0045401/Pemilik.Sawah.Mimpi.Sapinya.Sekarat
Fenomena Aneh | UFO | Crop Circle | Kisah Kisah Mistis Beredar akibat Jejak Misterius UFO di Sleman
Angin Winasis yang Mengukir “Jejak UFO”
Lingkaran raksasa yang terbentuk di kawasan pertanian Jogotirto, Berbah, Sleman, menjadi topik perbincangan warga. Pada Senin (24/1/2011) dini hari, saat warga melakukan ronda malam, mereka beradu argumen mengenai fenomena tersebut. Di antaranya, warga menduga hal itu karena angin winasis.
“Angin lesus yang menyebabkan pola itu terbentuk,” kata Misran (44) berargumen. Ia mengisahkan, kemarin ia baru mengikuti sosialisasi pertanian dan muncul banyak wacana, termasuk soal pembentukan angin lesus.
Tak hanya berhenti di situ, Misran menguatkan argumentasinya dengan menyebut bahwa angin lesus itu merupakan tanda yang dikirimkan tuhan. “Para tetua desa menafsirkan kejadian itu karena angin lesus winasis,” ujarnya sambil menyeruput kopi.
Beberapa warga yang antusias mendengar analisis Misran semakin tertarik dengan cerita yang disampaikan, apalagi saat ia panjang lebar mengisahkan soal angin winasis itu. “Pola yang muncul akibat angin winasis merupakan tanda dari Tuhan,” katanya. Misran tidak menyebut tanda apa yang dimaksud. (Tribun Jogja/Diaz R dan Hendi K)
sumber : http://regional.kompas.com/read/2011/01/24/07074773/Angin.Winasis.yang.Mengukir.Jejak.UFO
Fenomena Aneh | UFO | Crop Circle | Kisah Kisah Mistis Beredar akibat Jejak Misterius UFO di Sleman
Fenomena Aneh | UFO | Crop Circle | Kisah Kisah Mistis Beredar akibat Jejak Misterius UFO di Sleman
‘UFO’ di Sleman dari Teori Mistik sampai Ulah Tangan Manusia
Peristiwa fenomena aneh ‘UFO’ di dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta kini banyak mengundang komentar dan penelitian tersendiri, sebab hingga saat ini peristiwa tersebut pertama kalinya di Indonesia.
Ada beberapa teori yang menyebutkan bisa terjadinya fenomena tersebut, dari peristiwa angin kencang, gelombang elektromagnet, karya manusia, peristiwa ritual, dan pendaratan peswat mahluk asing.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat mengatakan saat ini akan melakukan penelitian dengan memotret peristiwa langka tersebut dan dikaji oleh TNI AU.
“Kalau melihat gambarnya seperti itu (aneh), tidak menutup kemungkinan itu merupakan jejak yang ditinggalkan oleh kekuatan di luar keahlian manusia,” kata di Yogyakarta, Senin (24/1).
Lain halnya, Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia.
Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun hanya lelucon kreatif.
Dia juga menulis dalam blognya, di tdjamaluddin.wordpress.com dikatakan UFO sendiri secara ilmiah dianggap tidak ada. Penjelasan kesaksiannya cenderung bersifat hoax (kabar bohong), rekayasa, atau tergolong pseudosains (sains semu). Tidak ada penjelasan ilmiahnya.
Walau astronom menyakini adanya kehidupan di luar bumi, tetapi sampai saat ini belum terbukti ada bukti fisik makhluknya, apa lagi yang berkunjung ke bumi dengan pesawat antariksa mereka. Masyarakat kadang terbawa informasi yang bersumber dari cerita-cerita fiksi ilmiah, termasuk dari film-film yang sebenarnya hanya khayalan. Kalau UFO tidak ada, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO.
Pola geometris di Sleman bukan juga disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi milik PLN). Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapih. SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik atau medan magnet dari jaringan listrik itu.
Kalau begitu apa sebabnya? Saya menduga itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif. Di banyak negara terbukti crop circle adalah hasil rekayasa kreatif manusia. Tahun 1990-an dua orang Inggris buka rahasia, bahwa sekian banyak crop circle di Inggris adalah hasil karya mereka. Mereka pun mempraktekkannya dengan menggunakan tali dan papan.
“Tancapkan satu tongga sebagai pusat lingkaran. Lalu tali yang digantungi papan diputar mengelilingi tonggak tersebut. Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan. Pola garis lurus dan segitigajuga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif. Mau coba?,” tulisnya dalam blog.
Sejak peradaban modern penampakan Crop circle atau yang biasa disebut bekas landing “UFO” tercatat pernah terjadi pertama kalinya pada tahun 1647 di Inggris.(dom/k-em)
sumber : http://www.berita8.com/read/2011/01/24/24/37331/%27UFO%27-di-Sleman-dari-Teori-Mistik-sampai-Ulah-Tangan-Manusia
Foto crop circle yang diambil wartawan Tribun Jogja Hendi Kurniawan dengan inzet ilustrasi muladhara yang dibuat Julius Perdana dari komunitas BetaUfo. Fenomena Aneh | UFO | Crop Circle | Kisah Kisah Mistis Beredar akibat Jejak Misterius UFO di Sleman.
“Crop Circle” di Sleman Mirip Logo Cakra Muladhara
Terlepas buatan manusia, alien, atau dibentuk akibat fenomena alam, lingkaran raksasa yang terbentuk di area persawahan di Berbah, Sleman, Yogyakarta, menarik dicermati. Pembuatnya pasti sangat cermat karena bentuknya yang geometris.
Bentuknya yang simetris disertai ukiran-ukiran di dalam lingkarannya menarik perhatian anggota komunitas Betaufo, salah satu kelompok pengamat UFO di Indonesia. Julius Perdana, pemerhati UFO dan salah satu anggota komunitas tersebut, mencoba menganalisis bentuk tersebut dengan melakukan rekayasa foto digital.
“Ini mirip dengan Chakra dasar atau Muladhara,” tulis Julius Perdana dalam catatan di halaman akun Facebook miliknya, Senin (24/1/2011). Ia menggunakan foto jepretan Andrex Tohjaya yang diunggah ke Facebook kemudian mengedit dengan mendistorsi gambar dari posisi miring menjadi tegak lurus dan memperjelasnya.
Ia menjelaskan, muladhara digambarkan berwarna kuning, lotus atau teratai bujursangkar dengan 4 daun dikelilingi oleh 8 tombak yang berkilauan di samping dan di sudut, dan dengan 4 buah daun bunga. Mirip atau tidak ia menyertakan hasil perbandingan dan kesimpulan kepada pembaca.
Dalam ajaran Hindu, muladhara adalah salah satu cakra yang merupakan fondasi metafisika atau biofisis tubuh manusia. Karena diyakini sebagai pusat energi, pemetaan cakra biasa dipakai sebagai dasar pengobatan, latihan yoga, dan meditasi.
Nah, apakah logo raksasa tersebut sengaja dibuat orang, ukiran alam, atau pesan dari makhluk lain?
SOURCE:::::::::::::::::::::::::::::::::::::