Bandung - Devie Permatasari (13) siswi SMPN 28 yang hilang sejak 5 Oktober 2010 lalu baru mengenal sosok pria bernama Reno sejak 3 bulan lalu melalui situs jejaring sosial facebook. Namun Devie baru memberikan nomor ponsel kepada pria tersebut seminggu sebelum Devie dinyatakan hilang.
Hal tersebut dikatakan Siti Aisyah, ibu kandung Devie saat ditemi di kediamannya, Gang Liomekar Sari III No.61, RT 2 RW 2, Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Rabu (13/10/2010).
Menurut Siti, berdasarkan keterangan Popi teman sebangku Devie, anaknya itu pernah bercerita pada Popi mengenai perkenalannya dengan Reno di situs jejaring sosial facebook.
"Popi pernah bilang kalau Devi sudah berkenalan dengan Reno sejak 3 bulan lalu, dan memberikan nomor teleponnya seminggu sebelum Devie hilang," ungkapnya.
Hingga saat ini Devie tidak terlihat batang hidungnya, dan nomor ponselnya pun tidak aktif. Lebih lanjut Siti menjelaskan, anak bungsunya ini adalah sosok anak yang manja. Saat sarapan pagi pun Siti kerap menyuapi anak perempuan satu-satunya itu.
"Selain itu Siti ini dekat dengan ayahnya. Bahkan sering kalau mau tidur diusap kepalanya oleh suami saya," ujar Siti.
Siti menegaskan, selama ini anaknya itu tidak memiliki masalah baik di rumah maupun di sekolah. Sambil terus terisak, siti berharap anakanya ini masih dalam kondisi selamat.
Devie Permatasari (13) hilang sejak Selasa 5 Oktober lalu usai pulang sekolah. Diduga Devie diculik seorang pria kenalan di situs jejaring sosial Facebook. Pria yang membawanya itu berusia sekitar 24 tahun.
Siti Aisyah (43), ibu kandung Devie, menuturkan hal tersebut setelah mengorek dari keterangan teman satu sekolah Devie, serta melacak akun pria yang diduga
menculik. Devie merupakan pelajar kelas dua di SMPN 28 Bandung, Jalan Solontongan.
"Sejumlah temannya Devie bilang, kalau saat itu (pulang sekolah, red) melihat ada pria yang menjemput pakai mobil. Masih kata temanya, mobil itu menunggu di sebuah mini market tak jauh dari sekolah," jelas Siti saat ditemui di rumanya di Gang Liomekar Sari III No.61, RT 2 RW 2, Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Rabu (13/10/2010).
Karena penasaran bercampur gelisah, penelusuran terus dilakukan untuk mengetahui sosok pria yang diketahui bernama Reno itu. Teman sebangku Devie yakni Popi,
memberikan informasi kepada Siti dan suaminya, Udi Ruswandi (52).
"Popi bilang, saat masih berada di sekolah, Devie sempat bilang akan dijemput pria bernama Reno yang dikenal lewat facebook. Popi juga sempat mencegah Devie agar tidak bertemu karena baru kenal," jelas Siti.
Namun rupanya, masukan Popi itu tak digubris Devie. Saat pulang sekolah itu, sejumlah teman lainnya memang mengakui melihat Devie masuk ke dalam mobil. Setelah itu, batang hidung Devie tak pernah terlihat hingga hari ini.
"Kakanya Devie yaitu Agus mencoba melacak akun facebook milik Reno. Dan memang, Reno berteman dengan Devie. Di profil Reno tertulis tahun kelahiranya yakni 1986 atau berusia 24 tahun," papar Siti sembari menitikan air mata.
Kasus hilangnya Devie yang diduga diculik ini sudah dilaporkan ke Polsek Lengkong.
(bbn/ern)
SOURCE:::::::::::::::::::::::::::http://us.bandung.detik.com
Hal tersebut dikatakan Siti Aisyah, ibu kandung Devie saat ditemi di kediamannya, Gang Liomekar Sari III No.61, RT 2 RW 2, Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Rabu (13/10/2010).
Menurut Siti, berdasarkan keterangan Popi teman sebangku Devie, anaknya itu pernah bercerita pada Popi mengenai perkenalannya dengan Reno di situs jejaring sosial facebook.
"Popi pernah bilang kalau Devi sudah berkenalan dengan Reno sejak 3 bulan lalu, dan memberikan nomor teleponnya seminggu sebelum Devie hilang," ungkapnya.
Hingga saat ini Devie tidak terlihat batang hidungnya, dan nomor ponselnya pun tidak aktif. Lebih lanjut Siti menjelaskan, anak bungsunya ini adalah sosok anak yang manja. Saat sarapan pagi pun Siti kerap menyuapi anak perempuan satu-satunya itu.
"Selain itu Siti ini dekat dengan ayahnya. Bahkan sering kalau mau tidur diusap kepalanya oleh suami saya," ujar Siti.
Siti menegaskan, selama ini anaknya itu tidak memiliki masalah baik di rumah maupun di sekolah. Sambil terus terisak, siti berharap anakanya ini masih dalam kondisi selamat.
=================
Devie Permatasari (13) hilang sejak Selasa 5 Oktober lalu usai pulang sekolah. Diduga Devie diculik seorang pria kenalan di situs jejaring sosial Facebook. Pria yang membawanya itu berusia sekitar 24 tahun.
Siti Aisyah (43), ibu kandung Devie, menuturkan hal tersebut setelah mengorek dari keterangan teman satu sekolah Devie, serta melacak akun pria yang diduga
menculik. Devie merupakan pelajar kelas dua di SMPN 28 Bandung, Jalan Solontongan.
"Sejumlah temannya Devie bilang, kalau saat itu (pulang sekolah, red) melihat ada pria yang menjemput pakai mobil. Masih kata temanya, mobil itu menunggu di sebuah mini market tak jauh dari sekolah," jelas Siti saat ditemui di rumanya di Gang Liomekar Sari III No.61, RT 2 RW 2, Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Rabu (13/10/2010).
Karena penasaran bercampur gelisah, penelusuran terus dilakukan untuk mengetahui sosok pria yang diketahui bernama Reno itu. Teman sebangku Devie yakni Popi,
memberikan informasi kepada Siti dan suaminya, Udi Ruswandi (52).
"Popi bilang, saat masih berada di sekolah, Devie sempat bilang akan dijemput pria bernama Reno yang dikenal lewat facebook. Popi juga sempat mencegah Devie agar tidak bertemu karena baru kenal," jelas Siti.
Namun rupanya, masukan Popi itu tak digubris Devie. Saat pulang sekolah itu, sejumlah teman lainnya memang mengakui melihat Devie masuk ke dalam mobil. Setelah itu, batang hidung Devie tak pernah terlihat hingga hari ini.
"Kakanya Devie yaitu Agus mencoba melacak akun facebook milik Reno. Dan memang, Reno berteman dengan Devie. Di profil Reno tertulis tahun kelahiranya yakni 1986 atau berusia 24 tahun," papar Siti sembari menitikan air mata.
Kasus hilangnya Devie yang diduga diculik ini sudah dilaporkan ke Polsek Lengkong.
(bbn/ern)
SOURCE:::::::::::::::::::::::::::http://us.bandung.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar