Menurut SBY, kunjungan batal karena ada pengadilan di Den Haag yang diajukan John Wattilette, Presiden Republik Maluku Selatan (RMS). Tokoh ini menuntut penangkapan terhadap SBY.
Tuntutan penangkapan itu disampaikan melalui kort geding (prosedur dipercepat) ke pengadilan. John Wattilete seorang advokat di Teletext televisi publik NOS.
Wattilete meminta Perdana Menteri (demisioner) JP Balkenende agar menghimbau Presiden RI supaya mengakhiri pemenjaraan dan penyiksaan para pengikut RMS. Disebutkan bahwa saat ini di Maluku terdapat 90 pengikut RMS dipenjarakan.
Wattilete juga menginginkan agar Presiden RI menjelaskan di mana mantan presiden RMS Soumokil dimakamkan.
Belanda Jamin Keamanan SBY
London, (tvOne)
Pemerintah Belanda sepenuhnya menjamin keamanan dan keselamatan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang akan berkunjung ke Belanda pada 6 hingga 8 Oktober 2010.
Jaminan dari pemerintah Belanda itu disampaikan Minister Counsellor, Pensosbud KBRI Denhaag Firdaus Dahlan dalam keterangannya kepada koresponden Antara London, Selasa.
Dikatakannya, hal ini terkait dengan adanya ancaman John Wattilette yang mengaku sebagai Presiden Republik Maluku Selatan (RMS) di pengasingan, terhadap kunjungan Presiden Yudhoyono ke Belanda pada 6-8 Oktober 2010 mendatang.
Menurut Firdaus Dahlan, Pemerintah Belanda sekali lagi mempertegas posisinya untuk tidak mengakui adanya RMS.
Firdaus Dahlan mengatakan, Dubes RI untuk Kerajaan Belanda JE Habibie telah menghubungi para sahabatnya di lingkungan elite politik di Belanda yang intinya memberikan jaminan penuh terhadap keselamatan Presiden RI saat berkunjung ke Belanda.
Jaminan ini disampaikan secara langsung menteri kehakiman Belanda kepada Dubes JE Habibie yang menegaskan setidaknya dua hal penting terkait kebijakan pemerintah Belanda.
Pertama, Pemerintah Belanda sepenuhnya menjamin keamanan dan keselamatan Presiden RI saat berkunjung ke Belanda pada 6-8 Oktober 2010. Kedua, Pemerintah Belanda sekali lagi mempertegas posisinya untuk tidak mengakui adanya RMS.
Posisi Pemerintah Belanda di atas juga dipertegas oleh PM Balkenende sendiri yang memberikan garansi tidak akan terjadi apa-apa selama lawatan presiden RI ke Belanda.
Untuk itu, menurut Dubes Habibie, mengingat pemerintah RI sudah mendapatkan jaminan tertinggi dari Pemerintah Belanda terhadap keselamatan presiden RI termasuk posisi tegas Pemerintah Belanda untuk tidak mengakui RMS, sangat diharapkan kunjungan Presiden RI yang sudah lama ditunggu ke Belanda tidak akan terganggu, demikian Firdaus Dahlan. (Ant)
SOURCE::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::http://tvone.co.id/
========================================
QUOTE::::::::::::
- Sungguh disayangkan mengapa SBY membatalkan kunjungannya ke Belanda tersebut, padahal pemerintah Belanda sepenuhnya menjamin keamanan dan keselamatan Presiden RI?
- Hal ini menandakan bahwa pihak RMS yang berada di Belanda, secara politis telah menang terhadap Indonesia (bukan individu SBY)
- Preseden Indonesia di dalam dan luar negeri semakin terpuruk (pencitraan ini sangat berlebihan).
- Andaikata pihak RMS melalui Pengadilan Belanda tetap menahan SBY, niscaya seluruh rakyat Indonesia tidak akan tinggal diam melihat presidennya ditangkap. Jelas akan melakukan perlawanan.
- Kejadian ini telah mengangkat tema baru lagi bagi RMS untuk melakukan tuntutan dan perlawanan, karena sangat jelas telah terekspos di media baik di dalam negeri maupun diluar negeri,
- Sepanjang Indonesia benar, mengapa harus takut?
- SBY tidak sendiri...masih ada 240 juta rakyat Indonesia yang siap untuk melakukan perlawanan....
- Bangkitlah Indonesia.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar