"Ada 98 anggota polisi terjaring operasi over weight ini. Mereka kita gembleng dengan latihan fisik seperti senam dan lari siang. Dengan harapan berat badan mereka bisa turun," kata Wakil Polres Komisaris Polisi Deden S Imhar, saat memantau program itu di pinggir lapangan, Selasa (11/1).
Menurut Deden, perut gendut dengan berat badan berlebih bagi seorang anggota polisi secara tak langsung memiliki pengaruh besar pada kinerja mereka. Mereka cenderung lamban melakukan aktivitas. ”Mereka juga suka mangantuk. Makanya kinerjanya terganggu," katanya.
Berat badan anggota polisi harus ideal. Rumusnya, tinggi badan dikurangi 110. Masalahnya, 98 polisi yang dipaksa lari-lari di siang bolong itu rata-rata berat badanya jauh dari ideal. Lebih lanjut Deden mengatakan, program penurunan berat badan ala polisi itu, akan digelar rutin setiap satu minggu dua kali, yakni Selasa dan Jumat. Program harus diikuti semua polisi yang perutnya gendut, dengan berat badan berlebih.
Salah satu polisi Gendut, Ajun Komisaris Polisi Slamet hanya tersenyum ketika dipaksa berlari-kari di lapangan. Lelaki murah senyum, yang juga mantan Kepala Kepolisian Sektor Plandaan itu sesekali harus berjalan karena tak kuat menyangga beban badan. Ia ngos-ngosan dan sering tertinggal lari kawan-kawanya. "Berat badan saya baru 1 kwintal. Padahal dahulu hanya 65 kilogram," ujarnya disertai senyuman.
SOURCE:::::::::::::::::::::::::::::::::::::tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar