Selasa, 09 November 2010

Ini Dia ; Peramban BerunsurJejaring Sosial

ImageREVOLUSI PERAMBAN: RockMelt berusaha untuk meminimalkan kebutuhan untuk menjelajah dari satu situs ke berikutnya dengan cara mengumpulkan semua informasi penting dan layanan favorit di panel dan jendela drop-down. Peramban ini merupakan kreasi dari Marc Andreessen, kreator Netscape.

ROCKMELThadir percaya diri di tengah persaingan web-browser (peramban) yang sudah sangat padat. Modalnya solid sehingga membuat penggunanya merasa nyaman untuk bersosialisasi di Facebook ataupun Twitter sambil tetap berselancar di Google.

Marc Andreessen pernah merevolusi dunia internet ketika mengenalkan peramban bernama Netscape pada pertengahan 1990-an. Meski jadi pionir,umur Netscape tidak panjang.Terutama setelah Microsoft Corp membundel Internet Explorer sebagai peramban bawaan sistem operasi Windows.Hingga kini, Internet Explorer tetap menjadi peramban yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Lain dulu, lain pula sekarang. Awal pekan ini,Andreessen kembali berniat untuk membuat revolusi melalui peramban yang disebut RockMelt. Revolusi yang dimaksud Andreessen adalah cara atau teknik seseorang melakukan web-surfing.

Peramban yang tersedia untuk pertama kalinya pada Senin (8/11), dipahat dengan premis bahwa aktivitas online pengguna saat ini berkisar pada bersosialisasi di Facebook, melakukan pencarian di Google, tweeting di Twitter, serta memantau situs-situs favorit. Nah, RockMelt berusaha untuk meminimalkan kebutuhan untuk menjelajah dari satu situs ke berikutnya dengan cara mengumpulkan semua informasi penting dan layanan favorit di panel dan jendela drop-down. “Ini adalah kesempatan kami untuk membangun sebuah perambandari nol,”kata Andreessen.Andreessen tidak mengembangkan RockMelt seperti yang ia lakukan pada Netscape. “Hal ini akan kami lakukan (pada Netscape) jika kami tahu bagaimana orang yang akan menggunakan web,”sebutnya.

RockMelt adalah hasil karya Tim Howes dan Eric Vishria, yang sebelumnya bekerja dengan Andreessen. Dana sebesar USD10 juta untuk pengembangan RockMelt, datang dari perusahaan modal gabungan antara Andreessen dan rekannya, Ben Horowitz. Karena itu, selain duduk sebagai direksi,Andreessen juga menjadi penasihat, sekaligus pengambil keputusan inti di RockMelt.Nah, jika jejak Facebook tampak dominan pada tampilan RockMelt, itu bukan tanpa alasan.Itu karena memang Andreessen juga menjadi bagian dari dewan direksi Facebook. RockMelt memang unik.Peramban ini hanya bekerja jika Anda punya account Facebook.

Untuk mengaksesnya, Anda harus log indulu dengan menggunakan username dan password Facebookyang dimiliki. Bukannya membatasi pengguna, cara ini justru memberikan Rock- Melt ruang tumbuh yang sangat besar,mengingat Facebookmemiliki 500 juta pengguna di seluruh dunia. Di Indonesia saja,Facebook digunakan oleh lebih dari 30 juta orang. Setelah pengguna log in di RockMelt dengan memberikan informasi accountmereka,profile picture mereka akan terlihat di sudut kiri peramban. Sementara, daftar teman-teman favorit dapat ditampilkan di panel peramban sebelah kiri.Ada juga tools untuk mem-postingupdatedalam kotak pop-up.

Kuat di jejaring sosial, Rock- Melt ternyata juga menawan di fitur pencarian.Peramban ini memiliki alat yang menunjukkan hasil pencarian Google di kotak dropdown yang dapat diklik untuk menunjukkan situs-situs yang direkomendasikan dalam bagian utama peramban. Panel kanan peramban tersedia untuk akses daftar situs web favorit, dengan pemberitahuan otomatis setiap kali mereka ada informasi baru. RockMelt menyimpan preferensi masing-masing pengguna di server terpisah sehingga dapat diakses di setiap komputer yang hard drive-nya telah terinstal peramban tersebut.

Meskipun RockMelt mengklaim fitur yang mereka miliki sekarang sebagai terobosan,sejujurnya peramban tersebut meminjam beberapa teknologi dan ide dari peramban lain yang sudah ada. Fondasi dasarnya dibangun lewat Google Chrome. Karena keduanya sama-sama menggunakan coding open source. Lalu, gabungan antara jejaring sosial dan peramban ini sebenarnya sudah dilakukan Flock sejak lima tahun terakhir. RockMelt datang dengan penyempurnaan dari keduanya. Meski demikian, kehadiran RockMelt di pasar mendapat tantangan keras dari rival yang sudah ada.Popularitas Internet Explorer tetap terjaga terlepas berbagai tantangan selama bertahun-tahun.

Menurut perusahaan riset Net Applications, Internet Explorer masih memegang pangsa pasar peramban terbesar di dunia, sekitar 60%. Mozilla Firefox, duduk di peringkat kedua dengan 23%, dan diikuti oleh Chromesekitar 9%. Andreessen rupanya cukup sadar diri. Ia mengatakan bahwa RockMelt memulai dengan target yang sederhana.Mereka berharap dapat menarik 1 juta pengguna. Target awalnya adalah netters yang tertarik untuk mencoba peramban baru.Tinggal akses ke http://www.- rockmelt.com, masukan username dan password Facebook, dan undangan akan dikirim melalui e-mail.

Namun, Andreessen juga mengatakan bahwa meski Internet Explorer telah memimpin secara dominan lebih dari satu dekade, peramban tersebut tetap rentan. “Saya tidak percaya di pasar yang matang,” katanya.“Saya pikir pasar hanya menghasilkan apabila ada kekurangan produk yang inovatif,” ia menambahkan. (danang arradian)




JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR ANDA.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fashion & Shopping (Luxury) - TOP.ORG