Kamis, 13 Januari 2011

Masyarakat Dayak Gugat Thamrin

PUTRICANDRAMIDI -

Gelar Orasi di Bundaran HI

Sekitar 800 orang yang tergabung dalam masyarakat Dayak menggugat kembali melakukan aksi menggugat Prof. Dr. Thamrin Amal Tamagola di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (12/1).

Aksi yang digelar kedua kalinya ini tetap menuntut agar Sosiolog UI Prof. Thamrin Amal Tamagola meminta maaf kepada masyarakat Dayak atas pernyataannya yang menilai bahwa Suku Dayak sudah biasa dengan tindakan asusila.

Pernyataan tersebut pasalnya disampaikan oleh Prof. Thamrin dalam persidangan kasus Ariel di Bandung pada 30 Desember 2010 yang lalu.

Aksi yang diikuti oleh mayoritas kaum muda ini diisi dengan orasi Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH dan Anggota DPR RI Karolin Margret Natasa.

Dalam orasinya, Cornelis menyampaikan bahwa Prof. Thamrin telah melakukan kejahatan dengan melakukan praktik "Penghakiman" terhadap etnis Dayak lewat pernyataan dan penelitian tak jelasnya. Masyarakat Dayak sudah terlanjur terluka dan merasa direndahkan oleh karena itu Prof. Thamrin bukan hanya sekedar harus minta maaf tapi dia harus membayarnya dengan hukum adat.

"Saya menilai gelar akademisnya Thamrin tidak cocok dengan pernyataannya, dia kok jadi sembarangan ngomong seperti anak kecil, sepertinya perlu ditinjau ulang bahkan dicopot saja gelarnya karena saya rasa seorang profesor tidak bisa dengan mudah menyampaikan pernyataan yang sangat tidak beralasan dan mendiskreditkan suatu etnis seperti Dayak," ungkap Cornelis kepada para wartawan disela-sela aksi tersebut.

Sementara itu, anggota DPR RI dr. Karolin Margret Natasa dalam orasinya menyatakan bahwa jika Prof. Thamrin mengatakan pernyataannya itu atas dasar penelitian, kita juga bisa melakukan penelitian tandingan untuk membuktikan bahwa masyarakat Dayak tidak serendah seperti yang dikatakan sosiolog tersebut.

"Dayak itu punya adat yang kuat dan tidak seperti yang dikatakan sosiolog Thamrin itu, jika dia bilang itu hasil penelitian, kita juga bisa membuat penelitian tandingan bersama para akdemisi," ujar Karolin dalam orasinya yg disaksikan oleh ratusan massa aksi masyarakat Dayak menggugat, Rabu (12/1) di Bundaran HI, Jakarta.

Aksi yang digelar sejak pukul 11.00 WIB tersebut akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 1 siang, dalam aksi itu selain melakukan orasi-orasi juga diselingi oleh tarian adat Dayak yang dilakukan oleh para pemuka adat dan kaum muda.

SOURCE:::::::::::::::::::::::::::::::::::::borneotribune.com

JANGAN LUPA TULISKAN KOMENTAR ANDA.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fashion & Shopping (Luxury) - TOP.ORG