Sabtu, 22 Januari 2011

SBY: Tahun Ketujuh, Gaji Presiden Belum Naik

PUTRICANDRAMIDI -


Saturday, 22 January 2011
JAKARTA (SINDO) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali bicara soal gaji yang diterimanya. Di depan anggota TNIPolri Presiden mengungkapkan gajinya belum naik hingga tahun ketujuh pemerintahannya.

”Sampaikan kepada seluruh jajaran TNI dan Polri. Ini tahun keenam dan tahun ketujuh, gaji Presiden belum naik.Ini saya niati,” papar Presiden SBY saat menutup rapat pimpinan TNI-Polri di Balai Samudera,Jakarta,kemarin. Presiden tidak terlalu memikirkan gajinya yang belum naik.Baginya, kenaikan gaji prajurit harus diutamakan. ”Saya yakinkan agar kesejahteraan TNI dan Polri naik dulu,”katanya.

Presiden mengatakan, pernyataannya ini bukan kebohongan. Remunerasi bagi anggota TNIPolri, yang mulai diberlakukan tahun ini, merupakan salah satu usaha perbaikan hidup TNI-Polri. ”Remunerasi telah kita berikan. Ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan kinerja.Ini bukan kebohongan, tapi kesejahteraan TNI dan Polri akan terus kita naikkan,” katanya. Berdasarkan catatan SINDO,ini bukan kali pertama Presiden SBY bicara tentang gaji yang diterimanya.

Pada Januari 2009, saat berpidato dalam penyerahan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA), SBY juga bicara soal gaji. Kemudian di hadapan para guru di Surabaya,April 2009,Presiden menyampaikan hal serupa.“Gaji SBY belum pernah naik selama lima tahun terakhir ini.Tidak apa-apa,” kata Presiden ketika itu. Mengacu siaran pers di laman presidensby.info, gaji Presiden SBY pada 2006 sebesar USD74.997 per tahun.

Apabila dirupiahkan menjadi sekitar Rp62,497 juta per bulan (asumsi kurs USD1=Rp10.000).Dibandingkan gaji gubernur Bank Indonesia (BI),Rp265 juta per bulan, gaji presiden memang tidak terlalu tinggi.Namun,dana operasional taktis presiden per bulan tinggi, Rp2 miliar.Adapun gaji wakil presiden adalah Rp42,548 juta dengan dana operasional Rp1 miliar. Berdasar survei majalah The Economist, Juli 2010, gaji Presiden SBY mencapai USD124.000 atau setara Rp1,1 miliar per tahun.

Gaji Presiden SBY menduduki peringkat ke-16 terbesar di dunia dan mencapai 28 kali pendapatan per kapita penduduk Indonesia. Jika dibandingkan pemimpin negara Asia yang lain,gaji Presiden SBY relatif besar. Sebagai perbandingan, pemimpin China hanya bergaji USD10.633 (Rp96 juta) per tahun atau dua kali lipat dari pendapatan per kapita penduduknya. Pemimpin India hanya digaji USD4.106 (Rp37,2 juta).

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong merupakan pemimpin negara dengan gaji terbesar, yakni USD2,18 juta per tahun atau setara Rp20 miliar.Jumlah tersebut 40 kali lipat dari pendapatan per kapita warga Singapura. Pimpinan negara yang masuk jajaran lima besar tertinggi adalah Kepala Eksekutif Hong Kong Donald Tsang (USD513.000 per tahun), Presiden Kenya Mwai Kibaki (USD423.000),Presiden AmerikaSerikat Barack Obama (USD400.000), dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy (USD 302.000).

DPR Kritik

Sejumlah anggota DPR mengkritik sikap Presiden SBY yang membicarakan gajinya. Mereka menilai pernyataan itu menunjukkan upaya pencitraan. Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy menilai tidak pas membandingkan naik atau tidaknya gaji presiden dengan lembaga negara lain. ”Karena secara nominal bedanya jauh, belum lagi fasilitas dan SPPD (surat perintah perjalanan dinas) yang diterima,” ujarnya.

Dia menilai pernyataan Presiden tentang gaji yang tidak naik itu menunjukkan kegandrungan SBY pada politik pencitraan, sayang konteksnya tidak tepat. Menurut anggota Fraksi Partai Hanura Akbar Faizal, seharusnya Presiden tidak perlu mengungkapkan soal gaji. Dia menduga SBY mengungkapkan itu untuk menunjukkan bahwa dia lebih memperhatikan gaji tentara ketimbang gaji dirinya sendiri sebagi presiden. ”Janganlah gaji dijadikan sebagai pencitraan,”ujarnya.

Menurut dia, apabila Presiden menganggap gajinya perlu naik, sebaiknya bicarakan hal itu dengan DPR. ”Kalau merasa kurang, ya bicarakan dengan DPR,” ajaknya. Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno berharap Presiden tidak berkeluh kesah kepada publik. ”Beliau punya banyak pembantu dan staf khusus yang bisa menyampaikan masalah tersebut ke publik,”ujarnya.

Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto justru menilai ucapan SBY bukan sebagai keluhan, melainkan ungkapan spontan sebagai keprihatinan Presiden terhadap kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Ungkapan Presiden itu, kata Setya, hendaknya menjadi bahan evaluasi yang harus diterjemahkan DPR untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya pegawai negeri sipil (PNS). (maesaroh/adam prawira/yanto kusdiantono)

SOURCE:::::::::::::::::::::::::::::::::::::seputar-indonesia.com

JANGAN LUPA TULISKAN KOMENTAR ANDA.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fashion & Shopping (Luxury) - TOP.ORG