RAYAKAN GOL - Punggawa Timnas Indonesia merayakan gol penalti Firman Utina ke gawang Laos, dalam pertandingan Piala AFF antara Timnas Indonesia melawan Laos, yang dimenangkan Indonesia 6 gol tanpa balas, Sabtu (4/12/2010), di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
JAKARTA, TRIBUN - Timnas Sepakbola Indonesia kembali unjuk superioritas di ajang Piala AFF Suzuki Cup 2010. Pasukan Garuda membantai Laos dalam laga penyisihan Grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (4/12).
Tak tanggung-tanggung, Indonesia mebobol gawang Laos setengah lusin tanpa balas. Parade gol diawali penalti yang dieksekusi Kapten Timnas, Firman Utina pada menit 27. M Ridwan menggandakan gol di menit 35, setelah melakukan aksi individu dari tengah lapangan.
Sukses menutup babak pertama dengan skor 2-0, Indonesia kian gencar menyerang di babak kedua. Firman kembali mencetak gol pada menit 50, disusul gol Irfan Bachdim di menit 62.
Unggul empat gol belum membuat Pasukan Merah Putih puas. Gelandang Arief Suyono dan Oktovianus Maniani, masing-masing menambah satu gol pada menit 76 dan 81 untuk menggenapi kemenangan menjadi 6-0.
Melalui kemenangan impresif ini, Indonesia lolos ke babak semifinal, meski masih menyisakan satu laga melawan Thailand, Selasa (7/12). Tim asuhan Alfred Riedl bahkan pasti menjadi juara grup dengan poin enam, menyusul hasil imbang 0-0 Thailand versus Malaysia di Grup A.
Di babak semifinal, Indonesia akan bertemu runner up Grup B yang diisi Vietnam, Singapura, Myanmar dan Filipina. Penyisihan Grup B di Hanoi Vietnam, belum bisa memastikan juara maupun runner up, karena masing-masing tim baru sekali bertanding.
Mengenai calon lawan di semifinal, Indonesia siap menghadapi tim manapun. "Kami tak memilih lawan di semifinal. Siapa pun siap kami hadapi," tegas Firman, usai pertandingan. Indonesia tampil perkasa dalam penyisihan Grup A. Dari dua kali berlaga, semuanya disapu bersih bahkan dengan kemenangan besar. Total Indonesia melesakkan 11 gol dan hanya kemasukan satu gol.
Meski demikian, Pelatih Indonesia Alfred Riedl menolak anggapan kemenangan besar diraih dengan mudah. "Kemenangan ini tak semudah seperti yang dibayangkan. 20 Menit pertama kami tak mendapat peluang, Laos malah mengancam kami. Tapi kemudian pemain mau bekerja keras hingga tercipta dua gol," kata Riedl.
Dua gol di babak pertama itulah yang menjadi kunci kemenangan besar Indonesia atas Laos. "Di babak kedua mulai tercipta gol demi gol, gol ketiga membuat anak-anak bermain nyaman dan itu memudahkan mereka menguasai permainan," jelas pelatih asal Austria itu.
Laos yang diprediksi kembali menghadirkan kejutan setelah sukses menahan imbang Thailand, meleset. "Sangat sulit bagi kami untuk bangkit setelah ketinggalan dua gol. Di babak kedua kami hanya berupaya meminimalisir terciptanya banyak gol. Itupun gagal," kata Pelatih Laos David Booth.
Indonesia tampil menggebrak sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. Itu yang membuat tim besutan Booth mendapat tekanan dan tak berkutik. Laos hanya memiliki satu peluang emas pada menit kesembilan. Sayang, tendangan Kaysone Soukhavong dari luar kotak penalti membentur mistar gawang. Padahal, Markus Horison sudah tak bereaksi dan mengira bola keluar.
Kemenangan besar ini memuaskan ribuan suporter di Senayan maupun di Tanah Air. "Irfan Bachdim...Irfan Bachdim..Irfan Bachdim." Begitu gemuruh suporter di Senayan. Penampilan Irfan mampu memikat perhatian dan mengundang decak kagum suporter Indonesia. Apalagi saat pemain naturalisasi asal Belanda ini mencetak gol keempat Indonesia di pertengahan babak kedua.
Irfan mencetak gol setelah menuntaskan kerjasama satu dua sentuhan dengan Cristian Gonzales. Dengan dingin ia memplesing bola ke sudut kiri gawang. Ini merupakan gol kedua Irfan di Piala AFF 2010.
Kendati demikian, euforia suporter ini belum mampu mengobati kekecewaan suporter terhadap Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Suporter di Senayan terus mengejek dan menuntut Nurdin mundur.
Tak tanggung-tanggung, Indonesia mebobol gawang Laos setengah lusin tanpa balas. Parade gol diawali penalti yang dieksekusi Kapten Timnas, Firman Utina pada menit 27. M Ridwan menggandakan gol di menit 35, setelah melakukan aksi individu dari tengah lapangan.
Sukses menutup babak pertama dengan skor 2-0, Indonesia kian gencar menyerang di babak kedua. Firman kembali mencetak gol pada menit 50, disusul gol Irfan Bachdim di menit 62.
Unggul empat gol belum membuat Pasukan Merah Putih puas. Gelandang Arief Suyono dan Oktovianus Maniani, masing-masing menambah satu gol pada menit 76 dan 81 untuk menggenapi kemenangan menjadi 6-0.
Melalui kemenangan impresif ini, Indonesia lolos ke babak semifinal, meski masih menyisakan satu laga melawan Thailand, Selasa (7/12). Tim asuhan Alfred Riedl bahkan pasti menjadi juara grup dengan poin enam, menyusul hasil imbang 0-0 Thailand versus Malaysia di Grup A.
Di babak semifinal, Indonesia akan bertemu runner up Grup B yang diisi Vietnam, Singapura, Myanmar dan Filipina. Penyisihan Grup B di Hanoi Vietnam, belum bisa memastikan juara maupun runner up, karena masing-masing tim baru sekali bertanding.
Mengenai calon lawan di semifinal, Indonesia siap menghadapi tim manapun. "Kami tak memilih lawan di semifinal. Siapa pun siap kami hadapi," tegas Firman, usai pertandingan. Indonesia tampil perkasa dalam penyisihan Grup A. Dari dua kali berlaga, semuanya disapu bersih bahkan dengan kemenangan besar. Total Indonesia melesakkan 11 gol dan hanya kemasukan satu gol.
Meski demikian, Pelatih Indonesia Alfred Riedl menolak anggapan kemenangan besar diraih dengan mudah. "Kemenangan ini tak semudah seperti yang dibayangkan. 20 Menit pertama kami tak mendapat peluang, Laos malah mengancam kami. Tapi kemudian pemain mau bekerja keras hingga tercipta dua gol," kata Riedl.
Dua gol di babak pertama itulah yang menjadi kunci kemenangan besar Indonesia atas Laos. "Di babak kedua mulai tercipta gol demi gol, gol ketiga membuat anak-anak bermain nyaman dan itu memudahkan mereka menguasai permainan," jelas pelatih asal Austria itu.
Laos yang diprediksi kembali menghadirkan kejutan setelah sukses menahan imbang Thailand, meleset. "Sangat sulit bagi kami untuk bangkit setelah ketinggalan dua gol. Di babak kedua kami hanya berupaya meminimalisir terciptanya banyak gol. Itupun gagal," kata Pelatih Laos David Booth.
Indonesia tampil menggebrak sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. Itu yang membuat tim besutan Booth mendapat tekanan dan tak berkutik. Laos hanya memiliki satu peluang emas pada menit kesembilan. Sayang, tendangan Kaysone Soukhavong dari luar kotak penalti membentur mistar gawang. Padahal, Markus Horison sudah tak bereaksi dan mengira bola keluar.
Kemenangan besar ini memuaskan ribuan suporter di Senayan maupun di Tanah Air. "Irfan Bachdim...Irfan Bachdim..Irfan Bachdim." Begitu gemuruh suporter di Senayan. Penampilan Irfan mampu memikat perhatian dan mengundang decak kagum suporter Indonesia. Apalagi saat pemain naturalisasi asal Belanda ini mencetak gol keempat Indonesia di pertengahan babak kedua.
Irfan mencetak gol setelah menuntaskan kerjasama satu dua sentuhan dengan Cristian Gonzales. Dengan dingin ia memplesing bola ke sudut kiri gawang. Ini merupakan gol kedua Irfan di Piala AFF 2010.
Kendati demikian, euforia suporter ini belum mampu mengobati kekecewaan suporter terhadap Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Suporter di Senayan terus mengejek dan menuntut Nurdin mundur.
SOURCE:::::::::::::::::::::::::::::::::::::www.tribunpontianak.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar