Kamis, 14 Oktober 2010

Selama 17 Tahun Tidak Makan Nasi #1

PUTRICANDRAMIDI - Pemuda asal Desa Sengkubang Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak, Kalbar, Muriza (19), sudah tujuh belas tahun ini hidup tanpa mengkonsumsi nasi. Sebagai gantinya, mi instan menjadi pilihan lajang yang akrab disapa Muri ini untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dalam tubuhnya.

Muri sendiri bahkan merasa kalau seumur hidupnya, dia sama sekali tidak pernah makan nasi. Hanya menurut pengakuan ibundanya, Maisarah (40), Muri mengetahui kalau terakhir kali dia makan nasi adalah pada usia dua tahun.

Mi instan bagi Muri, seperti halnya nasi bagi kebanyakan orang. Jika manusia lain makan nasi sebanyak tiga kali dalam sehari, maka Muri juga makan mi instan tiga kali dalam sehari. "Setiap kali makan, bisa satu atau dua bungkus," ujarnya kepada Tribun, Senin (11/10).

Mi instan itu kadang digoreng, kadang juga direbus. Muri juga memakannya dengan lauk pauk seperti telur, daging ayam, daging sapi, atau ikan. "Kalau makanan yang lain tidak masalah. Hanya nasi saja yang tidak mau saya makan," ungkapnya.

Muri menyadari kalau apa yang terjadi padanya itu di luar kebiasaan orang Indonesia pada umumnya. Itu sebabnya, dulu dia juga berusaha untuk makan nasi. Tapi selalu gagal. "Terakhir kali saya coba makan nasi itu saat SMP. Baru saya kunyah, langsung muntah. Setelah itu, saya tidak pernah lagi mencoba untuk makan nasi," jelasnya.

Bahkan melihat nasi pun, dulunya Muri enggan. Baru sejak duduk di bangku SMA saja dia sanggup melihat nasi. "Sekarang tidak masalah kalau melihat nasi. Tapi kalau memakannya, saya memang belum bisa. Baunya itu yang membuat saya tidak tahan," tandas alumnus MA Darussalam Sengkubang, tahun 2009 ini.

Muri menuturkan, dia pernah ditantang gurunya untuk makan nasi ketika masih sekolah di MA Darussalam. "Saya mau ditraktir makan nasi di tempat yang paling mahal, plus diberi uang Rp 100 ribu. Tapi tetap saja saya menolak. Karena saya memang tidak bisa makan nasi," ungkapnya.

Meski hanya mengandalkan karbohidrat dari mi instan, Muri mengaku hingga saat ini kesehatannya tidak pernah terganggu. "Alhamdulillah, sampai sekarang saya tidak pernah menginap di rumah sakit," tukasnya.

Hanya saja menurut Muri, dirinya cukup sensitif dengan kondisi cuaca panas atau dingin. "Kalau cuaca panas, saya mudah keringatan. Sedangkan kalau cuaca dingin, suhu tubuh saya juga cepat menjadi dingin," terangnya.

Sebenarnya Muri juga sadar kalau mi instan tidak cukup menyehatkan bagi dirinya. Setidaknya dia punya cara untuk mengurangi dampak negatif mi instan. "Air rebusan pertama pasti saya buang. Setelah itu baru saya beri air lagi untuk dimakan," ungkapnya.(bersambung ke bagian #2)

Laporan: Muhammad Arie

JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR ANDA.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fashion & Shopping (Luxury) - TOP.ORG